Jumat, 30 Desember 2011

MPLIK-Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan dan liku-likunya

Adalah Program M-Plik (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan), Program Pemerintah di bawah Kementrian Komunikasi dan Informatika. Luhurnya cita-cita pemerintah untuk membuka isolasi-isolasi publik dari keterbukaan dunia informasi, senada dengan slogannya "Jangan biarkan yang terpencil kian terkucil". Sensitifitas pemerintah dalam hal mencoba mengerti akan kebutuhan masyarakat akan keterbukaan informasi sangat diacungi jempol. Sehingga dengan diluncurkannya program M-PLIK ini diharapkan masyarakat di daerah terpencil tak lagi terkucil dari derasnya arus informasi.

Meski belum merata pelayanan ini di seluruh pelosok nusantara, paling tidak di daerah yang sekarang telah terjangkau, masyarakat menjadi lebih mengerti "apa itu internet", fungsi dan manfaat yang bisa diperoleh. Applaus untuk cita-cita besar ini.

Tak ada gading yang tak retak, istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam pelaksanaan program ini. Ketidaksesuaian antara tujuan awal diluncurkannya program dengan fakta pelaksanaan di lapangan.Ketidakjelasan hirarki menjadikan program ini tidak berjalan efektif di lapangan dan praktis tidak jalan. Keterlibatan Pihak ke 3 dalam hal pengelolaan adalah biang dari semuanya. Dualisme tujuan antara bisnis dan fasilitasi sosial untuk layanan informasi publik sampai kapanpun "yakin" tidak akan pernah bertemu.

1 (satu) sisi pemerintah perlu memberikan fasilitas kemudahan akses internet kepada masyarakat. Namun pada sisilain yang sangat melekat, cita-cita pemerintah itu dirongrong oleh perusahaan pengelola yang memanfaatkan fasilitas mobile yang dibiayai oleh negara untuk kepentingan perusahaan mereka sendiri. Lagi-lagi masyarakat menjadi kedok dan korban. Bahkan seorang koordinator di wilayah Cabang berani mengatakan "buat apa nglayanin internetnya, terserah mau konek apa ngga, yang penting jualanmu harus jalan!!""

Pak Tif, tolonglah segera lakukan revitalisasi fungsi MPLIK pada jalur yang sebenarnya, kasihan masyarakat yang memang sangat-sangat membutuhkan menjadi terabaikan hanya gara-gara kepentingan perusahaan yang sama sekali mengabaikan tujuan awal diluncurkannya program ini.