Jumat, 26 November 2010

RUMAH





Pernahkah Anda berpikir mengenai hal-hal esensial mengenai rumah Anda?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “esensi” itu berarti hakikat, inti, dan hal yang pokok. Tentu Anda setuju bila manusia akan lebih cantik bila tampil apa adanya. Apa yang terpancar dari wajahnya adalah kecantikan dari dalam dirinya, bukan karena kosmetik. Wajah juga dapat diinterpretasikan dengan berbagai sifat dan karakter seperti sombong, ramah, tak berpikir panjang, cerdas, malas, dan seterusnya.
Ini juga terjadi pada rumah. Jika seseorang melihat dan masuk ke sebuah rumah, secara instingtif dan emosional ia akan merasakan kesan mengenai rumah itu. Apa yang dirasakan bisa diungkapkan dengan berbagai kalimat yang mengandung kata sifat, misalnya “Ah, rumah ini nyaman, ya”. Sedangkan melihat rumah berpagar tinggi yang tidak pernah terlihat penghuninya, seseorang akan berpikir, “Sombong sekali rumahnya, pasti orang juga seperti itu…”.
Tapi pernahkah Anda mengatakan: “Wah, rumah ini cerdas sekali”?
Di sinilah esensi dapat berperan. Hal-hal di atas dapat dihindari dengan mengamati esensi rumah. Sebuah desain rumah dapat dikatakan “cerdas” karena memenuhi prinsip esensial. Secara hakiki, rumah sudah fungsional, tampil apa adanya, tidak neko-neko, tidak diberi ornamen pun sudah cantik.
Membuat sesuatu yang pokok dan terlihat bagus memang bukan hal yang mudah dilakukan. Untuk menguji esensi rumah Anda, mulailah dengan melakukan hal sederhana ini: “Kalau sesuatu (barang, elemen rumah, ruang, kamar, perabot, hiasan, atau apa pun) saya hilangkan, masihkah rumah saya ini berfungsi baik dan tetap terlihat indah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar